OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA” YANG BISA BUAT KAMU JADI PECINTA BUKU

Gambar
Buku adalah jendela dunia, begitu kalimat yang sering kita dengar dan banyak digaungkan. Bukankah seru rasanaya saat melihat tumpukan buku yang beragam warnanya dan kita bisa menjelajah dunia dengan jendela-jendela itu. Ya walaupun hanya sekadar mengintip dari bilik jendelanya saja. Walaupun sudah diberikan gambaran kalau buku merupkan jendela dunia tapi kalau kita tidak memiliki kunci jendelanya, atau tidak mengetahui cara membuka jendelanya maka sama saja dasarnya kita gagal menjelajah dunia. Dan tahukah kamu apakah kunci dari jendela itu? Kuncinya adalah membaca. Ya kunci yang simple dan ringan, namun selalu sulit dilakukan dengan ragam alasannya. Membaca itu juga didasarkan pada kebutuhan individu, apa yang sedang benar-benar dibutuhkan untuk tambahan informasi yang sedang dicarinya, berbicara tentang dunia buku dan baca kita kanmenjumpai ragam orang dengan karakter yang berbeda. Ada yang tipe membaca semua buku, tak memiliki kriteria khusus dalam memilih buku, tipe ini sudah t...

Puisi ; Merapal Doa di Selat Karimata


Karya : Wanika


Aku tergugu ditengah rayuan bisu karang dan batu
Yang kuumpat setiap waktu, harus kutelan biarpun aku tak mau
Jari-jemari karang membelai sendu ulu hatiku
Menarik ulang kejadian beberapa waktu lalu
Tuhan yang kuumpat, dengan harap bisu kumohon hadir memeluk ragu

Tubuhku sudah lebam menggigil
Saat birunya air mata menembus palung laut terdalam
Membungkus keangkuhan daksa dalam naluriah swasembada
Puing-puing pesawat, bersamaan menimbun jasad dalam kesunyian laut hitam

Tak ada lagi yang terdengar
Kecuali bisikan bahwa aku akan segera berpulang
Kian lama mencekat napas, tertinggal di ujung  hela
Bapak pernah bilang sebelum angin menghempaskan kabin dan ombak melemparkan puing, “Tuhan ada bersama kita. Kita akan pulang kepada Tuhan”.
Bapak, selama ini kita berdampingan
Sejauh ini pula kita terpisah tembok keyakinan
Tuhan, peluk Aku dalam ampunan-Mu.


*
Selayang Pandang background puisi
Puisi ini saya rangkai sebagai bentuk mengenang jatuhnya pesawat Airasia QZ8501 di Selat Karimata.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 28 Desember 2014 dengan rute Surabaya-Singapura.
155 penumpang, 2 polit-kopilot, 5 awak kabin dinyatakan tewas.

Kronologi :
05.35 WIB
Pesawat QZ8501 take off dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Changi, Singapura, dengan ketinggian jelajah 32.000 kaki di atas permukaan laut.

06.01
Ada peringatan gangguan kerusakan pada sistem pengatur kemiringan pesawat, pilot masih bisa mengatasi.

06.15
Peringatan gangguan sistem kembali muncul, kendali pesawat mulai kacau.

06.20
Pesawat Air Asia QZ8501 jatuh.

Dugaan awal penyebab kecelakaan:
Pesawat terjebak awan kumulonimbus karena pilot tak membawa data cuaca dari BMKG. Mesin pesawat rusak karena suhu dingin ekstrem di dalam awan kumulonimbus.

Hasil investasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT):
- Kecelakaan bermula dari adanya gangguan di salah satu sistem pesawat
- Pilot melakukan improvisasi untuk mengatasi gangguan itu dengan me-reset circuitbreaker dari flight augmentation computer (FAC).
- Reset Circuit membuat sistem kendali pesawat kacau, pesawat kehilangan daya angkat.
- Pilot gagal mengendalikan pesawat karena kesalahpahaman komunikasi dengan kopilot.

sumber : Dihimpun Tim Riset tirto.id

Terima Kasih Sudah tidak bosan membaca.
Salam Hangat dari Dunia Wawa

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIKA-LIKU PERJALAN SKINCARE UNTUK KULIT KERING VERSI ASA

PUISI AKSARAMAYA PADA MASANYA

Berani Mengambil Resiko atau Ingin Lari dari Permasalahan?