OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA” YANG BISA BUAT KAMU JADI PECINTA BUKU
Buku adalah jendela dunia, begitu kalimat yang
sering kita dengar dan banyak digaungkan. Bukankah seru rasanaya saat melihat
tumpukan buku yang beragam warnanya dan kita bisa menjelajah dunia dengan
jendela-jendela itu. Ya walaupun hanya sekadar mengintip dari bilik jendelanya
saja. Walaupun sudah diberikan gambaran kalau buku merupkan jendela dunia tapi
kalau kita tidak memiliki kunci jendelanya, atau tidak mengetahui cara membuka
jendelanya maka sama saja dasarnya kita gagal menjelajah dunia. Dan tahukah
kamu apakah kunci dari jendela itu? Kuncinya adalah membaca. Ya kunci yang
simple dan ringan, namun selalu sulit dilakukan dengan ragam alasannya.
Membaca itu juga didasarkan pada kebutuhan
individu, apa yang sedang benar-benar dibutuhkan untuk tambahan informasi yang
sedang dicarinya, berbicara tentang dunia buku dan baca kita kanmenjumpai ragam
orang dengan karakter yang berbeda. Ada yang tipe membaca semua buku, tak
memiliki kriteria khusus dalam memilih buku, tipe ini sudah tipe akut kutu
buku, rasanya kalau melihat mereka yang tergila-gila dnegan buku, kita agak
mera shock ya, bagaimana tidak kita baca 5 buku dalam sehari tapi Cuma baca
judul-judulnya doang.
Yuk kita
lihat tipe manusia dengan buku-buku;
1.
Si paling candu
Ini karakter
yang udah kita senggol di atas tadi, selalu ada aja buku yang dibaca, rasanya
kalau belum baca buku belum lengkap harinya, bahkan genre bukunya udah bukan
satu jenis lagi tapi buku apa aja yang ajdi wishlist dan bisa dibaca juga
dibaca nih. Gimana, pernah kalian temui di lingkungan sekitar kalian enggak? Atau
kalian sendiri nih yang seperti ini?
2.
Si paling butuh buku
Tipe ini
baca buku saat memang ada keperluan yang ingin dicari, kalau belum ada
kebutuhan khusus yang gak baca buku. Biasanya mereka yang sedang kuliah,
meneliti, butuh inspirasi akan masuk di tipe ini.
3.
Si judul buku
Mereka yang
berdalih dengan selalu bilang kalau gak suka baca buku, lebih milih bentuk
audionya aja deh sambil jadi pengantar tidur. Niat hati mau baca buku sampai
tuntas tapi akhirnya Cuma ngoleksi judul buku terus. Beli buku baru selalu
antusias tapi bertahun-tahun bukunya masih terbungkus plastiknya. Hehehhe. Yuk angkat
tangannya yang beginiiii.. (sayaaa)
4.
Si paling audio visual
Mereka nih
yang kadang lebih sering nanyak, “eh, ceritain dong bukunya tentang apa?” “hah,
kok bisa gitu, coba ceritain”. Kemauan baca bukunya kurang tapi selalu antusias
dengerin cerita langsung dari temen yang sudah selelsai baca bukunya. Sangat pragmatis,
bukan? Ya, kembali lagi tipe belajar orang berbeda-beda, kita yang paling tahu
metode yang paling coock untuk kita ini apa sih, dan tetap ada usaha untuk
menambah wawasan baru mengisi cakrawala ilmu pengetahuan. (Tseeeeeeeh)
5.
Si paling anti buku
Punya gak nih temen yang sering bilang “Aku gak suka baca buku, gak seru”. Atau
ternyata kamu juga begini? Waktu kegiatan literasi di suatu sekolah beberapa
waktu lalu aku banyak menjumpai jawaban seperti itu dari anak-anak , mereka
lebih suka main gim, nonton film atau scrolling sosial media yang gak ada
habisnya kalau mempunyai waktu luang. Ya, pada dasarnya gak ada loh orang yang
benci banget sama buk. Yang ada hanya mereka belum menemukan buku yang cocok
dan sesuai dengan kegemaran mereka. Ada trilliunan buku di muka bumi ini loh
dan kadang yang ada disekitar kita hanya buku-buku eksak yang membosankan dan
cukup berat untuk kita.
Kebayang gak kalau pedagang cabe juga baca buku loh, baca buku sleembar dua
lemar yang berisi panduan bagaimana mengelola keuangan yang baik bagi pedagang.
Jangan bayangkan bukus ebagai tumbukan kertas yang dijilid dengan sangat tebal.
Komik yang tiis banget juga merupakan buku loh. Selama ini pikiran kita
dikerdilkan oleh penggambaran buku yang hanya tumbukan lembaran tebal yang
sangat membosankan. Oke, berarrti semuanya memang berasal dari mindset. Semoga kamu
menemukan buku yang membuat kamu jatuh cinta dengan satu cerita itu.
Berbicara tentang buku yang bisa membuat kamu
berubah haluanmenjadi penyuka buku. Akumemiliki satu buku yang seperti itu. Buku
yang selalu kubaca berulang kali saat aku merasa butuh asupan energi baru, saat
aku merasa lingkungan sekitar tidak baik-baik saja, atau hanya sekadar saat aku
punya waktu luang dan mulai hilang arah maka membaca buku tersebut speerti
menyulutkan api semangat lagi. Negeri
5 Menara buah karya Ahmad Fuadi.
TENTANG NEGERI 5 MENARA
Memiliki latar belakang berasal dari keluarga yang
sederhana namun penuh dnegan harapan untuk meraih cita-cita adalah hal yang
paling berharga, bekal utama untuk dapatmenghidupi impian kita menjadi nyata. Negeri
5 menara menggambarkan perjalanan alif dan 5 temannya yang berada di pondok
Madani mulai membangun chemistry bersama dengan impian-impian yang ditautkan
pada menara-menara dunia. Walaupun berasal dari latar belakang keluarg ayang
berbeda namun dnegan circle pertemananan yang sehat rasanya impian itu akan
menajdi nyata terutama dengan mantra ajaib dari mereka “MAN JADDA WA JADA”
siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.
Memiliki impian sendirian memang sangat berat, tapi
kalau kita punya impian bersama rasanya hal itu menjadi ringan untuk kita
langitkan bersama-sama.
OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA”
Apa sih hal yang membuat buku ini sampai-sampai
selalu menjadi sangat berharga bagi Dunia Wawa? Mari kita berselancar dan
berlabuh di dalamnya;
1.
Latar belakang yang menarik
Kita kan merasa tertaut dengan isi cerita
kalau kita juga merasakan di posisi tokoh dalam cerita, atau kita memiliki
keadaan yang sama seperti dalam buku. Hal itulah yang membuat bukuini menarik
untuk terus dibaca. Perjuangan alif untuk merantau, mengikuti ragam tes sampai
akhirnya harus berada di pesantren seakan memberikan penyemangat untuk terus
menjalani kehidupan saat kita rasa ini sangat melelahkan. Padahal kehidupan
yang ada di depan kita juga kana semakin berat.
2.
Mantra “Man Jadda Wa Jada”
Saat merasa lelah dengan segala usaha dan
segala upaya hampir saja kita ingin menyerah, namun selalu ada penguat untuk
terus maju melanjutkan perjalanan hidup. Penggambaran mantra “Man Jadda Wa Jada”
yang sangat kuat dan representatid ini membuat perjalanna alif dan
teman-temannya sangat hidup. Bahkan menjadi penguat mereka yang hampir
menyerah.
Kalau
sesungguhnya perjalanan kita baru saja dimulai saat kita memutuskan ingin
berhenti.
3.
Ambisi Alif menularkan energi positif
Kalau di dunia nyata, ambisi sering
dikonotasikan negatif seakan mereka yang memiliki ambisi besar hanya peduli
tentang dirinya dan harus tercapai melewati semua hambatan dalam hidupnya. Negeri
5 menari adalah awal dari rangkain trilogi buku. Ketiganya menghidupkan mantra
yang berbeda. Man jadda wa jada, man shobaro zafiro, man saaaro ala darbi
wasshola.
·
Siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapat
·
Siapa yang bersabar akan beruntung
·
Siapa yang berjalan di jalan-Nya akan sampai
Rangkaian perjalanan hidup
yang tidak mudah namun saat kita berirama dengan ketiga mantra kehidupan
tersebut rasanya walaupun sulit tapi kita akan mampu melewatinya. Berusaha ,
ikhtiar dnegan tawakkal menyerahkan semua hasilnya kepada Allah ketika kit
ausdah mengerahkan usah ayang seharusnya kita maksimalkan.
Semangat yaaa, semoga spirit ketiga mantra itu
bisa kita genggam dalam hati kita.
Komentar
Posting Komentar