OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA” YANG BISA BUAT KAMU JADI PECINTA BUKU

Gambar
Buku adalah jendela dunia, begitu kalimat yang sering kita dengar dan banyak digaungkan. Bukankah seru rasanaya saat melihat tumpukan buku yang beragam warnanya dan kita bisa menjelajah dunia dengan jendela-jendela itu. Ya walaupun hanya sekadar mengintip dari bilik jendelanya saja. Walaupun sudah diberikan gambaran kalau buku merupkan jendela dunia tapi kalau kita tidak memiliki kunci jendelanya, atau tidak mengetahui cara membuka jendelanya maka sama saja dasarnya kita gagal menjelajah dunia. Dan tahukah kamu apakah kunci dari jendela itu? Kuncinya adalah membaca. Ya kunci yang simple dan ringan, namun selalu sulit dilakukan dengan ragam alasannya. Membaca itu juga didasarkan pada kebutuhan individu, apa yang sedang benar-benar dibutuhkan untuk tambahan informasi yang sedang dicarinya, berbicara tentang dunia buku dan baca kita kanmenjumpai ragam orang dengan karakter yang berbeda. Ada yang tipe membaca semua buku, tak memiliki kriteria khusus dalam memilih buku, tipe ini sudah t...

Narasi dan Puisi; Embun dan Semesta


10.Desember.19

Pada eunoia senja pagi ini ingin kusampaikan padamu bahwa setelah kepergianmu aku masih sering menatap jendela yang menghubungkan antara embun dan tangis pagi. Ada begitu banyak puisi elegi yang siap dibaca oleh siapapun tapi tidak denganku. Aku masih kesulitan membaca makna tersirat yang kamu hantarkan. Mungkin itu menjadi sebab kita berpisah. Pesan tersirat yang kau kirim tidak sampai kepadaku karna aku buta membaca yang tersirat. Lalu orang lain datang dengan kemampuan membacanya. Ia membaca pesan yag seharusnya kubaca. Lalu ia bersanding denganmu yang seharusnya aku.


Duhai embun yang memeluk jendelaku
Aku tak pernah bisa membedakan antara kamu dan partikel hujan
Aku hanya tahu bahwa kaulah yang selalu memeluk jendelaku setiap pagi
Duhai pemilik semesta
Jatuhkanlah gerimis pada mataku
Izinkan aku bersimbah dalam gerimis pengantar  doaku kepada-Mu
Duhai pemilik semesta
Hembuskanlah angin barat pada hatiku
Perlahan aku hanya ingin kepada-Mu saja hatiku berlabuh
Duhai pemilik semesta
Cekatlah denyut pada nadiku
Agar setiap kehidupanku selalu berlafas nama-Mu


Dalam banyak perjalanan hidup yang kulalui, aku  merasa masih terlalu sedikit paham akan makna perjalanan yang kudapat. Terkadang aku juga merasa malu dengan diriku sendiri.  Saat berada di hadapan orang banyak aku berpikir dan bertindak seolah-olah tahu segalanya padahal sebutir debu pun tidak ada. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIKA-LIKU PERJALAN SKINCARE UNTUK KULIT KERING VERSI ASA

PUISI AKSARAMAYA PADA MASANYA

Berani Mengambil Resiko atau Ingin Lari dari Permasalahan?