OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA” YANG BISA BUAT KAMU JADI PECINTA BUKU

Gambar
Buku adalah jendela dunia, begitu kalimat yang sering kita dengar dan banyak digaungkan. Bukankah seru rasanaya saat melihat tumpukan buku yang beragam warnanya dan kita bisa menjelajah dunia dengan jendela-jendela itu. Ya walaupun hanya sekadar mengintip dari bilik jendelanya saja. Walaupun sudah diberikan gambaran kalau buku merupkan jendela dunia tapi kalau kita tidak memiliki kunci jendelanya, atau tidak mengetahui cara membuka jendelanya maka sama saja dasarnya kita gagal menjelajah dunia. Dan tahukah kamu apakah kunci dari jendela itu? Kuncinya adalah membaca. Ya kunci yang simple dan ringan, namun selalu sulit dilakukan dengan ragam alasannya. Membaca itu juga didasarkan pada kebutuhan individu, apa yang sedang benar-benar dibutuhkan untuk tambahan informasi yang sedang dicarinya, berbicara tentang dunia buku dan baca kita kanmenjumpai ragam orang dengan karakter yang berbeda. Ada yang tipe membaca semua buku, tak memiliki kriteria khusus dalam memilih buku, tipe ini sudah t...

Cara Self Love Dengan Konsep 119 Dalam Upaya Mencintai Diri Sendiri Di Masa Pandemi

Apa yang akan kamu lakukan jika secara tiba-tiba kamu diletakkan didaerah yang sangat asing bagi kamu? Perubahan yang sangat besar terjadi sejak kamu berada di tempat yang berbeda. Kamu dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru.  Pada mulanya pasti sangat tertatih-tatih untuk menyesuaikan irama langkah gerak dengan keadaan yang baru.

Begitulah kondisi pandemi yang telah mengguncang dunia, merebak seantero bumi, dan bergerak tanpa memandang apa dan siapa, pergerakannya seiring dengan langkah manusia, menyisakan jejak-jejak kasat mata yang meninggalkan ketakutan pada setiap manusia. Perubahan drastic yang memaksa kehidupan manusia beralih alur aktivitas membuat banyak kalangan yang tak siap dengan gelombang perubahan besar ini menjadi tereliminasi dari barisan gagah yang bertahan hidup. Jika kita menilik ulang pada masa awal merebaknya coronavirus-19 di Indonesia, dilansir dari laman bbc.com, sejak kasus positif pertama di Indonesia diumumkan pada awal Maret 2020, lebih dari 727.000 warga Indonesia dikonfirmasi mengidap Covid-19, terhitung sampai juni 2020 tercatat lebih dari 21.703 orang di negera Indonesia yang sudah kehilangan nyawa. Jumlah ini tentunya hanya puncak gunung es saja, hanya yang terdata karena faktanya ada lebih banyak lagi kasus yang terjadi di masyarakat.

Hal ini membuat rasa takut, cemas, khawatir, dan menurunnya semangat dalam beraktivitas mulai menjalar pada sendi-sendi kehidupan masyarakat. Bukan hanya masalah kesehatan saja yang mereka khawatirkan tapi kemudian berturut-turut masalah sosial masyarakat dan perekonomian yang semakin menghimpit setiap keluarga yang ada. Siapapun mulai diserangoleh penyakit yang bahkan lebih dekat dari sekadar CoronaVirus-19, banyak yang mulai Panic attack, rasa takut akan menghadapi situasi yang krisis ini justru menjadi lebih besar daripada rasa semangat untuk menghadapinya. Dimulai dari belanja kebutuhan rumah tangga secara berlebihan, memborong perangkat medis dengan gila-gilaan, sampai rela membayar mahal oknum pejabat untuk sekadar membeli penangkal Corona yang dianggap mampu meloloskannya dari situasi sulit ini.

Seiring langkah perjalanan pandemi ini, sisitem pendidikan yang mengambil alternative lain, perekonomian yang melilit pinggang hanya untuk bisa makan demi sesuap nasi, social masyarakat yang melahirkan stigma jahat dan curiga terhadap sesame adalah haru biru perjalanan pandemic ini. Lalu bagaimana caranya kita bisa bertahan dalam situasi sulit ini? Bagaimana kita menghadapi arus perubahan besar ini? Lalu dari mana kita harus memulai langkah untuk siap menghadapi semuanya? Kapan kita boleh merasa tenang atas situasi yang sempat mencekam ini?


Untuk menjawab beberapa pertanyaan itu, kita bisa menarik benang merah dari semuanya, benang merah sebagai titik awal kita bergerak untuk mampu menghadapi arus perubahan besar ini yaitu dengan The Art Self Love in Your Life. Sebuah seni mencintai diri sendiri dalam kehidupan yang dipenuhi dengan ketidakpastian, dalam kehidupan yang selalu menuntut kita untuk bertahan, dan dalam kehidiupan yang sedang panas-panasnya untuk menyeleksi siapa saja yang pantas berjalan dengan langkahnya.

Hakikat mencintai diri sendiri ini adalah memberikan ruang terhadap diri kita untuk mampu melihat apa yang sebenarnya kita butuhkan daripada hanya apa yang kita inginkan. Saat menyadari apa yang sebenarnya kita butuhkan maka insting dan naluri kita akan mulai merekonstruksi apa saja yang seharusnya kita lakukan dengan cermat dan tenang. Kita berpacu pada hal-hal prioritas yang akan kita lakukan sehingg mampu meminimalisir hal-hal buruk yang datang dari luar diri kita.

Mencintai diri sendiri di tengah situasi pandemic ternyata bukan hal yang cukup sulit karena saat ini pesatnya Covid-19 juga dibersamai dengan pesatnya perkembangan informasi dan teknologi. Kehidupan seorang insan juga tidak bisa terlepas dari aspek kehidupan pendidikannya, kesehatannya, perekonomiannya, dan social masyarakatnya. Sehingga apa yang terjadi pada diri sendiri tentu akan mempengaruhi aspen kehidupan yang lainnya, dalam artian medan magnet yang memiliki kekuatan besar untuk menarik magnet-magnet itu maka apabila medan magnetnya rusak akan terganggu pula hubungan yang terjadi anatar medan magnet tersebut dengan benda yang bermuatan magnet itu.

Kita bisa memulai mengambil tindakan untuk Self love dengan Konsep 119 dalam upaya mencintai diri sendiri di masa pandemi. Konsep 119 adalah sebuah perhitungan perbandingan bernilai lurus, Melakukan 1 hal yang belum pernah dilakukan, mencatat 1 hal yang harus diperbaiki, dan menulis 9 hal yang akan kamu lakukan dalam jangka waktu tertentu. Konsep 119 ini menjadi efektif jika kita dengan benar dan rutin untuk memantau perkembangan diri kita, khususnya sebagai bentuk mencintai diri sendiri. Dan konsep ini bisa diterapkan dalam aspek kehidupan kita agar tetap selaras, seimbang, dan sejalan dengan apa yang kita butuhkan. Bagaimana cara menerapkan konsep ini dalam aspek kehdiupan kita? Berikut adalah pemaparannya langkah mencintai diri sendiri di masa pandemic yang bisa kamu lakukan:

1.      Aspek kesehatan

Kesehatan menjadi hal yang krusial pada bentuk mencintai diri sendiri, bagaimapun juga tanpa dukungan tubuh yang sehat sangat sulit bagi kita untuk melakukan banyak hal yang kita suka.

-          Mulai dengan melakukan satu hal yang belum pernah kamu lakukan untuk mendukung kesehatanmu. Seperti bangun pagi kemudian berolahraga, minum vitamin sebelum memulai harimu, dan bentuk lainnya. Hal ini juga snagat mendukung aksi mencintai diri sendiri di masa pandemic. Bagaimanapun juga kesehatan kita dalah yang nomor satu.

-          Mencatat satu hal yang harus kamu perbaiki. Seperti, mengurangi mengkonsumsi makanan cepat saji, berhenti minum alcohol, dan lain sebagainya. Sudah semakin sadar, kan? Ternyata selama ini kita sangat tidak peduli terhadap diri sendiri.

-          Menulis 9 hal yang akan kamu lakukan. Manusia adalah makhluk ayag paling sering mengalami lupa. Maka uapay kita adalah dengan mencatat setidaknya 9 hal apa yanga akan kita lakukan. Setelah mencatat 9 hal ini kita bisa melihat mana yang harus kita prioritaskan. Seperti, olahraga pagi, jemput adik ke sekolah, menanam bunga baru, membuat notulen kuliah hari ini, merangkum materi sebelum ujian, membuat kesimpulan setelah baca buku, dan beberapa hal lain yang akan kamu lakukan.

Mudah, bukan?

 

2.      Aspek pendidikan

Pendidikan saat pandemic adalah pendidikan yang merdeka. Jika sebelum kuliah kamu hanya berkutat pada kegiatan sekolah, maka pada masa pandemic kamu bisa memilih sendiri pelajaran apa yang akan lebih kamu kembangkan. Kemampuan apa yang ingin kamu asah. Jika kita melihat dari aspek ini, maka sisi pandemic justru banyak membrikan kita ruang untuk emngembangkan diri, ruang untuk mengeksplorasi minat dan bakat yang kita punya.

Masukkan pada Konsep 119 : seperti, mengikuti webinar pengembangan diri, memperbaiki kebiasaan buruk tidak memperhatikan saat pemateri sedang menerangkan, lalu untuk 9 hal to do list itu kita bisa memasukkan semua hal yang mendukung progress kita dalam pendidikan.

 

3.      Aspek perekonomian

Memiliki penghasilan sendiri adalah hal yang ingin dilakukan setiap orang, namun di situasi sulit ini menjadi tantangan yang semakin bertambah untuk tetap bertahan pada kestabilan ekonomi. Namun bukan hal yang tidak mungkin jika kita mulai mereka ulang diri kita untuk bekerjasama memapankan diri. Di situasi yang sulit ini kita bisa mulai dengan : Menawarkan kebutuhan jasa yang kita punya kepada orang lain seperti menulis, desain grafis dan sebagainya. Lalu kita mulai dengan menghemat pengeluaran, membeli yang dibutuhkan bukan yang diinginkan. Lalu catat 9 hal yang akan kita lakukan untuk menunjang perekonomian kita.

 

4.      Aspek Sosial Masyarakat

Meski di situasi pandemic ini kita dipaksa untuk merentangkan jarak kepada orang lain bukan berarti kita juga harus merentangkan silaturahmi kepada orang lain. Hubungan baik terhadap orang lain tetap harus dijaga, berbagi kebaikan kepada orang lain akan membuat hdiup kita menjadi lebih berarti. Puncak mencintai diri sendiri adalah saat kita tak sungkan berbagi inspirasi kepada orang lain. Mari kita mulai dengan mengikuti campaign kegiatan online, berbagi sedikit yang kita punya meski terlihat kecil di mata kita bisa jadi telihat besar di hadapan orang yang menerimanya. Lalu jangan bosan untuk mencatat 9 hal yang akan kita lakukan untuk mendukung jiwa sosial kita tetap tumbuh meski dalam situasi yang berat sekalipun.

Hingga sampailah kita pada fase mencintai diri sendiri dengan melakukan kebaikan untuk orang lain.



Saat kita mulai menerapkan konsep 119 ini dalam sendi-sendi kehidupan kita, secara bersamaan kita sedang merawat kebaikan-kebaikan dalam diri kit auntuk tetap tumbuh, merawat sisi kemanusiaan kita yang mulai gersang oleh ego mementingkan diri sediri. Perlahan tapi pasti jika konsep 119 ini senantiasa untuk terus diberi ruang untuk tumbuh maka kita setidaknya telah menyelamatkan satu orang, menyelamatkan satu orang dari keadaan pandemi ini, yaitu menyelamatkan diri kamu sendiri. Karena kesadaran mencintai diri sendiri adalah tanah yang subur untuk menumbuhkan jiwa yang sehat dan kuat di tengah terpaan keadaan buruk yang datang.

Komentar

  1. Pandemi sangat merubah segalanya, semuanya kacau. Tetapi bagaimanapun juga kita harus bangkit. Jadikan awal tahun depan sebagai titik balik agar kita bisa lebih baik kedepannya.

    Bagaimana kita mulai maintenance kesehatan dengan rajin berolahraga, bagaimana kita mulai menambah ilmu dengan mempelajari hal baru atau memperkuat ilmu yang dimiliki serta koneksi sosial yang mungkin ingin ditingkatkan.

    Sepertinya aku sudah mulai kepikiran untuk konsep 119 ini. Cocok untuk yang punya resolusi tahun depan akan berubah menjadi lebih baik.

    BalasHapus
  2. Betul kak, saya juga semakin hemat dalam pembelanjaan pos harian di keluarga saya. Intinya tidak boros, membeli segala sesuatu sesuai kebutuha saja, bukan karena keinginan semata yang macem2.

    BalasHapus
  3. Yes exacty, pandemi berpengaruh banget di setiap aspek kehidupan saya. Saya jadi lebih aware soal kebersihan badan, lingkungan dan makanan. Selain itu juga jadi lebih ketat mengatur keuangan dan nggak boros. Jadi lebih peduli dengan keadaan orang terdekat. Ya anggap saja itu hikmah yang bisa kita ambil. Nice post

    BalasHapus
  4. Hidup di tengah pandemi emmang membuat kita dilemparkan ke sebuah tempat asing yang baru. Benar-benar harus bisa bertahan dan berjuang. Jangan sampai lupa dengan diri sendiri karena sibuk dengan yang lainnya. Mencintai diri sendiri tetap penting sebagai upaya mensyukuri nikmat hidup yang telah Tuhan berikan.

    BalasHapus

  5. Ah, pandemi telah mengubah banyak sekali situasi dari situasi baik situasi buruk. Namun, kita tidak boleh hanyut dan segera memperbaikinya.
    Makanya saya berminat menerapkan metode 119 ini.
    Terutama dari segi.kesehatan. Soalnya selama masa pandemi, kebiasaan mager saya makin menjadi-jadi, hahaha.

    BalasHapus
  6. Saya kok tiba tiba teringat dengan serial the walking dead tentang kepunahan dunia. Untungnya kita tidak sampai seperti itu ya. Intinya kita harus bisa adaptasi di tengah pandemi

    BalasHapus
  7. Ngga terasa udah 2 tahunan ya pandemi. Memang benar kata Prof. Wiki, manusia punya kemampuan beradaptasi. Sekarang kitab sudah hidup bersama COVID-19. Biar tetep waras emang perlu melakukan hal-hal seperti yg sudah diuraikan di sini ,

    BalasHapus
  8. Bener banget mbak, sebenarnya ketika kita berusaha menyelamatkan diri sendiri, kita juga sedang menyelamatkan orang lain. Terimakasih atas remindernya, semoga saya juga bisa menerapkan konsep 119 ini.

    BalasHapus
  9. Hakikat mencintai diri sendiri adalah memberi ruang terhadap diri untuk melihat who trully i am. Duh, jadi ingat lagunya Mulan. Hehehe.

    Kalo sudah cinta dan menerima diri, kita merefleksikan diri kita terhadap sekitar kita juga positif jadinya ya mba. Penyakit-penyakit hati bisa hilang semuanya.

    BalasHapus
  10. Pandemi ini memang membawa perubahan besar dalam segala bidang.
    Konsep 119 untuk mencintai diri sendiri, boleh juga nih di coba untuk dipraktikkan

    BalasHapus
  11. iyesss.. nemu ilmu baru 119 .. melakukan satu hal yang belum pernah dilakukan, mencatat 1 hal yang akan di perbaiki dan 9 hal yang akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu.. bisa dipraktikkan ini

    BalasHapus
  12. Banyak cara yang bisa dilakukan ya kak,supaya kita pun dirumah juga gak mudah stres yang berdampak ke orang sekitar. Dan sebisa mungkin lakukan hal positif dirumah yang membuat pikiran kita teralihkan agar gak stres

    BalasHapus
  13. Mencatat 9 hal yang akan dilakukan, kemudian menyusun skala prioritas ini cocok banget. Karena pada akhirnya dalam sehari aku tuh paling pol bisa menyelesaikan 3-5 pekerjaan saja. Itu juga sudah lengkap kerjaan kantor dan keluarga

    BalasHapus
  14. Berada di daerah yang asing, ah aku jadi inget filmnya Tom Hanks yang Cast Away hehe. Kadang memang di kondisi mepet kita bisa berbuat lebih ya kak. Eh, tapi aku tertarik banget nih sama konsep 119, bakal dicoba deh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIKA-LIKU PERJALAN SKINCARE UNTUK KULIT KERING VERSI ASA

PUISI AKSARAMAYA PADA MASANYA

Berani Mengambil Resiko atau Ingin Lari dari Permasalahan?