OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA” YANG BISA BUAT KAMU JADI PECINTA BUKU

Gambar
Buku adalah jendela dunia, begitu kalimat yang sering kita dengar dan banyak digaungkan. Bukankah seru rasanaya saat melihat tumpukan buku yang beragam warnanya dan kita bisa menjelajah dunia dengan jendela-jendela itu. Ya walaupun hanya sekadar mengintip dari bilik jendelanya saja. Walaupun sudah diberikan gambaran kalau buku merupkan jendela dunia tapi kalau kita tidak memiliki kunci jendelanya, atau tidak mengetahui cara membuka jendelanya maka sama saja dasarnya kita gagal menjelajah dunia. Dan tahukah kamu apakah kunci dari jendela itu? Kuncinya adalah membaca. Ya kunci yang simple dan ringan, namun selalu sulit dilakukan dengan ragam alasannya. Membaca itu juga didasarkan pada kebutuhan individu, apa yang sedang benar-benar dibutuhkan untuk tambahan informasi yang sedang dicarinya, berbicara tentang dunia buku dan baca kita kanmenjumpai ragam orang dengan karakter yang berbeda. Ada yang tipe membaca semua buku, tak memiliki kriteria khusus dalam memilih buku, tipe ini sudah t...

Puisi Cinta : Kita Adalah Cinta yang Tepat di Waktu yang Salah

 

Andai aku tahu bahwa pertemuan kita akan semanis itu mungkin aku tak akan beranjak menyudahi percakapan kita yang tengah hangat-hangatnya. Diiringi oleh musik pagi, disegarkan dengan aroma kopi dan disadarkan oleh kenyataan bahwa kamu tak akan pernah bisa kumiliki.

Sekarang aku sadar mengapa dunia maya terlihat sangat menggembirakan, karna di sana banyak orang berkeluh kesah dan menebar bahagia tanpa harus menjelaskan mengapa.

Sama seperti kita yang hanya berawal dari sapaan tak disengaja lalu kamu hadir dengan segala cinta. Aku tahu cinta itu bukan hanya untukku, kamu menebar cinta pada siapa yang bersedia hadir dan membuka suara. Aku terhanyut pada setiap kemungkinan yang sedari awal hanya fana, aku tak mengerti keadaan, yang kumengerti aku hanya ingin menikmati suaramu sebagai candu yang kuulang dengan sendu.

Suaramu, tawa itu, santunmu, menghapus batasan bahwa kita hanya sekadar maya. Tanpa tahu siapa nama kamu, di mana kamu tinggal, kita hanya menyatu dengan obrolan perpisahan. Aku tak berani menanyakan apa hubungan kamu dengan perpisahan, aku tak berani menanyakan lebih tentangmu. Karna kau tahu setelah ini kita tidak akan pernah lagi bertemu.

Aku sudah lama tidak menuliskan tentang perasaan, tentang bagaimana aku menemukan seseorang yang pantas untuk kutulis lagi dalam lembar perjalanan. Kamu mematahkan hal itu, kamu membuatku ingin menulis, menulis tentangmu, menulis bagaimana kita bertemu, dan menulis bagaimana kita tak akan pernah bisa lagi menyapa. Terima kasih sudah menanam benih rindu dari setiap coretan tangan hari ini. Aku seperti kembali pada masa lalu. Jadi aku tak akan berharap banyak tentang kita.

Di dunia ini, ada yang hanya bertemu untuk menambah kosa kata rasa tanpa harus kita pertanyakan kemana keberadaannya pergi setelah membubuhkan rasa itu.

Aku tak akan bertanya mengapa kamu hadir dalam kejapnya waktuku, karna setelah hari itu aku memandang dunia dengan berbeda, aku ingin menjelajah banyak ranah, berkelana di antara sudut-sudut kotanya, barangkali aku bisa menemukanmu disana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIKA-LIKU PERJALAN SKINCARE UNTUK KULIT KERING VERSI ASA

PUISI AKSARAMAYA PADA MASANYA

Berani Mengambil Resiko atau Ingin Lari dari Permasalahan?