OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA” YANG BISA BUAT KAMU JADI PECINTA BUKU

Gambar
Buku adalah jendela dunia, begitu kalimat yang sering kita dengar dan banyak digaungkan. Bukankah seru rasanaya saat melihat tumpukan buku yang beragam warnanya dan kita bisa menjelajah dunia dengan jendela-jendela itu. Ya walaupun hanya sekadar mengintip dari bilik jendelanya saja. Walaupun sudah diberikan gambaran kalau buku merupkan jendela dunia tapi kalau kita tidak memiliki kunci jendelanya, atau tidak mengetahui cara membuka jendelanya maka sama saja dasarnya kita gagal menjelajah dunia. Dan tahukah kamu apakah kunci dari jendela itu? Kuncinya adalah membaca. Ya kunci yang simple dan ringan, namun selalu sulit dilakukan dengan ragam alasannya. Membaca itu juga didasarkan pada kebutuhan individu, apa yang sedang benar-benar dibutuhkan untuk tambahan informasi yang sedang dicarinya, berbicara tentang dunia buku dan baca kita kanmenjumpai ragam orang dengan karakter yang berbeda. Ada yang tipe membaca semua buku, tak memiliki kriteria khusus dalam memilih buku, tipe ini sudah t...

KARANGSOGA DALAM BEKISAR MERAH : Review Buku Ahmad Tohari (Bekisar Merah)

REVIEW BUKU BEKISAR MERAH



Judul Buku : Bekisar Merah
Penulis : Ahmad Tohari
Penerbit         : GPU
Tebal : 361 Halaman
Tahun Terbit : 2011
ISBN : 978-979-22-6632-0
Rate : 4/5

Latar alam dengan dunia para penyadap pohon kelapa menjadi kehidupan yang membuat kita melihat kisah ini dimulai. Darsa yang termasuk salah satu dari penyadap nira itu menggantungkan cita-cita dan motivasi hidupnya pada Lasi, istri tercintanya yang memiliki darah keturunan jepang.

Karangsoga adalah salah satu desa pemasok gula kelapa, warganya menggantungkan hidupnya pada ketinggian pohon kelapa untuk memerah niranya yang kemudian diolah menjadi gula merah. Kehidupan lasi sebagai istri penyadap nira yang cukup malang, karena setelah merawat suaminya, Darsa, yang mengalami kecelakaan kodok lompat—jatuh dari pohon kelapa saat menderes nira—malah mengkhianati Lasi dengan bermain di belakangnya.

Lasi pergi ke Jakarta tanpa tujuan, namun dengan rupa Lasi yang sangat mencolok seperti orang jepang membuatnya memerankan lakon terdampar sebagai bekisar yang diminati para elit tinggi. Kehidupan kampung yang sangat kontras dengan kehidupan kota membuat Lasi bak merasakan kemegahan yang belum pernah dirasakannya hingga dengan perlahan ia harus membayar kemewahan itu dengan kesetiaan pada Handarbeni sebagai gundiknya.

Tak selesai sampai di sana, bekisar yang sangat indah di dalam sarangpun pasti akan merasa kesepian, perjalanan panjang Lasi membebaskan diri dari kungkungan indah itu membuatnya menemui banyak masalah, seperti kata orang lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya. Lasi yang bebas dari Handarbeni masih harus memerankan lakon lain sebagai pendamping Bambung, orang berpengaruh di antara penguasa negara.

Hingga akhirnya mau tidak mau ia harus terlibat ihwal urusan politik terkait dana dugaan korupsi. Dalam perjalanannya ternyata Lasi bertemu dengan Kanjat kembali, teman masa kecilnya, teman bermain petak umpet sewaktu Karangsoga masih tentram tanpa masalah, ya, karna dunianya masih dunia anak-anak. Dalam pelariannya dari kejaran Bambung, Lasi menikah siri dengan kanjat karena mereka akan melakukan perjalanan panjang dari Karangsoga menuju Sulawesi.

Sejauh apapun ingin melarikan diri jika ternyata yang dilawan adalah yang empunya dan yang mengatur birokrasi negara tentulah sangat mudah untuk menangkap mereka. Mau tidak mau semangat Lasi saat ini adalah membesarkan anak itu dalam kandungan dan menjaga kesucian anak tersebut.
Bagaimana menurut kamu apakah Lasi dan Kanjat bisa bersatu?, mereka pada akhirnya bersatu setelah menjalani ancaman dari birokrasi yang mencekik langkah mereka.

Aku sangat suka bagaiman acara pak Tohari menggambarkan suasana desa, menggambarkan latar suasana, terasa nyata dan amat dekat sehingga pembaca mampu membayangkan situasinya dengan sangat utuh. Penguatan karakter dan bangunannya juga bukan asal dibuat danb ditempel namun diberikan history indah yang semakin menguatkan latar tempat cerita dan suasana itu terjadi.
Permainan alurnya juga sangat halus, kita diberikan pengetahuan tentang masa lalu saat mulai bertanya apa yang terjadi?, bahkan saat membaca aku sampai tidak sempat menerka pa yang akan terjadi selanjutnya karena begitu hanyut dengan cerita yang sedang berlangsung.

Aku suka karakter Lasi yang berkembang sesuai dengan keadaan dan situasi, perkembangan karakter yang sangat luar biasa, halus, epik, dan menawan. Ditambah dengan sentuhan religiusitas dari karakter Eyang Mus membuat kisah inbi akan semakin dekat dengan kita. Bagaimanapun representasi kecil, namun berkesan dan memengaruhi seluruh cerita ini sangat pas membuat Bekisar Merah menempati tempatnya.

Dan ya, memang tak semua harus dituntaskan dan diselesaikan, mungkin ini cara pak Tohari membuat kisahnya selesai namun seperti harus ada yang dilanjutkan. Tentang kisah penyadap nira yang sangat miskin dan tercekik oleh monopoli perdagangan, masalah ini smepat diangkat melalui karakter kanjat yang sedang menggarap skripsinya namun setelah itu selesai tanpa penyelesaiian lebih intensif, masalah ini dibiarkan mengapung di permukaan membuat kita sekadar menilik lalu hilang tenggelam kembali namun kesan kehadirannya sedikit mampu membuat kita berempati terhadap lakon penyadap nira sesungguhnya.

Doc pribadi


Aku selalu ingin menamatkan kisah ini setelah membaca kisah seorang teman yang pertama kali jatuh cinta membaca buku saat membaca buku ini. Akhirnya bisa menyelesaikan membaca buku ini dalam waktu 3 hari. 8-10 Mei 2022. Buku pertama yang tuntas dibaca pada awal tahun 2022 ini.

Happy Reading. Perjuangkan yang layak diperjuangkan.

Komentar

  1. Selalu seru baca novel Ahmad Tohari. Pesannya itu sebetulnya menampar kita. Banyak sisi kehidupan kita yang disentilnya dengan apik lewat fiksi...

    BalasHapus
  2. Wow, tamat mba baca buku ini? Masyaallah, keren bangetttttt. 361 halaman. Saya akrab dengan sampulnya, tapi tak pernah sempat membacanya. Jadinya, cuma baca review2 soal buku ini saja. Postingan ini udah review ke berapa ya yg saya baca tentang Bekisar Merah. Hiihiihiii.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh iya mbak, saya juga bertekad baca habis krna review temen2 yg baca, hahahah

      Hapus
  3. Kisah Lasi ini agak sedih ya, berangkat ke kota karena sakit hati oleh perilaku suaminya tapi yang ia dapatkan hanya kemalangan demi kemalangan. saya penasaran dengan endingnya bagaimana ya. penasaran juga, kenapa novel ini diberi judul bekisar merah? hmmmm...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bekisar merah, burung indah yang berada dalam sangkar emas gitu mbak, meskipun elok tapi terkungkung kandang mewah. Begitulah dianalogikan si Lasi ini.

      Hapus
  4. Bekisar merah, saya belum baca buku ini. Tapi baca reviewnya novel ini bagus. Ditulis oleh penulis yg hebat, tentu novelnya berkualitas

    BalasHapus
  5. Jadi inget pas baca ini jadi jatuh cinta sama karya-karyanya Ahmad Tohari yg lain, akhirnya ikutan baca Ronggeng Dukuh Paruk sampai Kubah. Keren banget emang karya beliau

    BalasHapus
  6. Ihh mengiri aku, Kaka sudah tuntas membacanya, aku baca reviewnya aja dehh

    BalasHapus
  7. Novel yang menarik, apalagi karakter tokohnya seperti orang Jepang. Bikin penasaran untuk dibaca.

    BalasHapus
  8. Woah hanya beberapa hari aja ya bacanya, pasti ceritanya bikin kita ga pengen berhenti membaca. Jadi penasaran juga buat baca ini.

    BalasHapus
  9. Waawww keren kak klo baca buku 3 hari aja udah kelar ya? Amazing.
    Dari tulisan di atas terihat seru ya novelnya. Bikin pengen baca juga dahhh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIKA-LIKU PERJALAN SKINCARE UNTUK KULIT KERING VERSI ASA

PUISI AKSARAMAYA PADA MASANYA

Berani Mengambil Resiko atau Ingin Lari dari Permasalahan?