OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA” YANG BISA BUAT KAMU JADI PECINTA BUKU

Membaca adalah petualangan yang sangat menyenangkan, pengalaman setiap orang yang menjadi suka baca, mau
baca, dan cinta baca juga merupakan perjalanan dari petualangan membaca itu sendiri.
Uwuuuw banget pokoknya. Bahkan nih ya, banyak orang yang jadi
suka baca karna membaca kisah-kisah orang lain tentang awal mula jatuh cinta pada buku. Jadi kek pesan berantai gitu sih
sebenarnya.. Karna orang lain bisa mendapat hikmah dan pelajaran dari apa yang didapatkan orang yang lain juga.
Tentang membaca adalah petualangan, aku mau cerita nih tentang pengalaman, perjuangan, dan penantian untuk bisa membaca buku, cukup dramatis sih. Uwhwhwhwh
Aku
inget banget pertama kali mulai tertarik dengan buku dan
bacaan-bacaan itu adalah saat diriku kelas 2 SMP, tinggal di wilayah perkamungan membuat warga masyarakat dan anak-anaknya gak
terlalu memikirkan perihal buku, ya buku belum menjadi
kebutuhan utama bahkan dalam pendidikannya juga, semuanya ya
hanya sebatas belajar pelajaran di sekolah. Tahun 2012,
kelas 2 Tsanawiyah pada saat pelajaran bahasa Indonesia. Ada potongan kisah yang menarik hati. Tentang perjuangan sekolah Muhammadiyah yang hampir saja ditutup kalau tidak memenuhi target
minimal murid. Untuk pertama kalinya anak kecil yang
tidak tertarik dengan buku ini merasa sangat penasaran, juga merasakan perasaan mencekam dengan kisah yang ada di buku tersebut. Pasti temen-temen semua sudah menerka.. Iya benar sekali.. Itu
adalah kisah Laskar Pelangi. Sayangnya saat itu dalam
buku Bahasa Indonesia tersebut kisah Laskar Pelangi hanya sepenggal saja, padahal rasa ingin tahu dengan
kelanjutan kisahnya sudah sampai ubun-ubun.
Nah,
ada hari-hari berikutnya, aku selalu membicarakan kisah sekolah Muhammadiyah
itu kepada siapapun, berharap mereka memiliki buku lengkapnya, ya akhirnya aku mengenal bahwa ternyata Laskar Pelangi adalah sebuah novel. Maklum saja, waktu itu baru
menduduki kelas 2 SMP dengam pengetahuan yang sangat-sangat minim. Lama kelamaan
mencari novell Laskar Pelangi itu diriku juga membaca
banyak buku, kebanyakan adalah buku-buku tua yang sudah lecek milik para orangtua yang sudah tidak membaca bukunya lagi.
Semesta seperti mendukung, lalu diriku bertemu dengan seorang Paman yang memang kerjanya di daerah perkotaan, lebih tepatnya lagi, beliau kerja pasar pagi, setiap harus selalu membawa banyak koran-koran yang harinya
sudah kadaluarsa, semenjak aku bercerita tentang ketertarikanku dengan buku, Paman semakin sering membawa pulang buku-buku lain, tidak hanya Koran, ada Majalah Bobo,
komik anak, buku-buku dongeng dan beberapa buku tentang politik. Semuanya usang, kata paman ia membelinya di pasar loak. “ Yang penting tulisannya masih bisa dibaca dan harganya murah”.
Begitu kata Paman. Aku terus membaca banyak hal dan
sesekali tetap berusaha menemukan buku Laskar Pelangi. Kesan pertama yang sangat mendalam
tentang buku tersebut.
Semua
berjalan sebagaimanna seharusnya, saat
bertemu dengan orang-orang baru ditempat yang baru, Laskar Pelangi selalu kujadikan topik, di perkemahan Jambore, Laskar Pelangi selalu kusisipkan, berharap mereka punya bukunya atau bisa memberitahu aku dimana bisa
membacanya. Betapa berharganya kisah Ikal dan teman-temannya
sampai aku hampir 3 tahun berusaha mengetahui
kisahnya tapi tak pernah sampai. Ternyata Laskar Pelangi sudah ada filmnya, waktu
mendengar itu aku sangat antusias, tapi ada saat itu keluarga kami
bahkan belum memiliki televisi, harus menonton ke rumah tetangga yang memiliki TV,
tapi itupun kalau beruntung bertepatan dengan tayangnya film tersebut.
Tahun 2015, saat mulai sekolah ke
jenjang menengah atas, diriku mulai sekolah di daerah perkotaan. Buku tersebut tetap menjadi bagian dari misi yang harus diselesaikan.
Ternyata tetap tidak mudah, bertemu dengan teman-teman baru
yang beragam juga belum mendapat jawaban dan keberadaan buku
yang bisa dibaca. Sampai tahun 2016, kelas 2 SMA, tanpa disangka-sangka, pada deretan buku loak aku menemukan
buku yang berjudul Sang Pemimpi, Laskar Pelangi dan tetralogi lainnya. Tahun 2016 akhirnya diriku
bisa menuntaskan bacaan tersebut. Lega, bahagia, terharu, dan merasa sangat
luar biasa dengan kisahnya. Betapa sulitnya untuk membaca buku yang
kita inginkan dan juga buku-buku yang lainnya.
Oh iya, pada saat itu aku sama sekali tidak pernah berpikir bahwa bisa membaca buku
melalui HP, atau aplikasi-aplikasi khusus yang bisa diakses dengan mudah untuk
membaca buku, jadi ya hanya berpaku ada buku fisik saja. Dewasa ini aku baru paham ternyata membaca itu semakin mudah, membaca menjadi
sangat menyenangkan.
Menjadi seorang guru, mengajarkan
ilmu yang dititipkan kepada kita ini menjadi sarana diriku juga untuk menebarkan tentang
kenikmatan membaca, mulai membudayakan membaca kepada anak-anak. Terkadang mikirnya
gini “ Mereka gak boleh kesusahan untuk nyari bukunya”. Dan sekarang makin
mudah banget mengajak anak-anak untuk membaca, meskipun menjadi tantangan tersendiri karna anak-anak yang
dibimbing saat ini merupakan generasi alfa yang mulai mereka membuka mata itu ya yang dilihat
adalah handphone. HP menjadi kebutuhan utama dan
makanan sehari-hari melebihi kewajiban makan 3 kali sehari. Tantangan-able banget deh, sebagai pendidik harus paham dengan alternatif yang bisa diberikan pada anak-anak, mendidik anak-anak sesuai zamannya
begitulah bahasanya.
Salah satu akses kemudahan adalah dengan mengenalkan aplikasi baca buku anak yang menarik melalui aplikasi Let's Read, anak-anak jadi tertarik dan seneng banget, bahkan bisa belajar banyak bahasa. Kisah-kisah didalamnya yang bervariasi membuat anak-anak tertarik baca lagi dan lagi, iya mereka berpetualang melalui bacaan itu. Sembari menceritakan pengalaman diriku yang sulit sekali untuk sekadar membaca buku membuat mereka makin tertarik untuk banyak membaca.
Dengan kemudahan di era digital
ini untuk mengakses buku dimana saja dan kapan tentunya bisa menjadi solusi untuk para orangtua yang merasa kehabisan cara untuk menjauhkan anaknya dari gadget, recommended banget menggunakan aplikasi Let's Read ini untuk mengajak anak mulai membaca kisah-kisah petualangan, dan kisah-kisah lainnya,
karna hal tersebut juga bisa menjadi alternatif untuk generasi alfa yang
kecanduan bermain gadget dan game.
Untuk download aplikasi Let's Read kamu bisa Klik di sini
Terimakasih sudah mampir ke blog Dunia Wawa
Terharu deh baca ceritamu say, senangnya akhirnya bisa menemukan Laskar Pelangi..
BalasHapusHuhuhuhu iya mbak Dewi.. Rasanya seperti menemukan harta karun
Hapus