Catatan Asa 💌
;)
Kita
sadar bahwa waktu yang berlalu hingga kini berjalan sangat cepat sekali.
Setelah semalam kita menemui tangis, tawa, kegagalan dan pengucilan maka pada
hari ini juga tidak menutup kemungkinan kita akan mendapati hal yang sama.
Tulisan
ini tertuju untuk diriku satu tahun yang lalu. Menjadi hal yang sangat
mengharukan bisa berkirim surat dengan diriku sendiri. Kantor pos kami adalah
waktu, yang meregangkan namun hakikatnya menguatkan.
Kita
berjalan, bertiga, berdampingan. Mengitari sudut kota yang terlalu banyak
gang-gang kecilnya. Melewati ruko demi ruko, menyaksikan mereka memaksakan
dirinya dengan wajah yang ceria berharap ada rajanya yang datang menghampiri.
Kita
tertawa, saat sudah sadar ternyata sudah mengitari hiruk pikuk kota kecil ini
dan kembali pada titik yang sama.
{gambar tahun 2015(gambar hanya ilustrasi narasi), saat kegiatan Pertikara Daerah Sumatera Utara tahun 2015}
Catatan Asa
Sesakali
melirik orang-orang yang lalu-lalang di tepi jalan dengan membawa tentengan
belanjaan, saat kita ingin bertanya; kerumunan kota mendesaknya untuk segera
pergi tanpa menjawab pertanyaan yang juga belum diajukan.
Bertanya
pada google yang punya segala jawaban, tapi nyatanya embah itu juga bisa salah
karna pada akhirnya malah menghantarkan kita pada titik yang sama lagi.
Sampai
akhirnya kita putus asa, dan sadar ternyata toko yang kita cari berada tepat di
hadapan kita. Berada tepat saat pertama kali kita memulainya.
Mozaik
baru dalam kehidupanku pada saat itu, harusnya kita tidak perlu mengukur
terlalu banyak jarak jika pemberhentian terakhir hanya bermula pada titik 0
lagi.
Mozaik
tentang hari itu dengan cermin hari ini adalah ; Terimakasih. Karna semakin
banyak hikmah dan cerita yang bisa kudapat tentang hari itu.
**
Di
lain wilayah namun pada kurun waktu yang sama, aku berdiri menunggu kendaraan
datang membawa koper-koper mimpiku yang siap untuk dimusnahkan atau paling
tidak, harus dikirim ke tempat pembuangan barang tidak berguna di Bikini
Bottom.
Dengan
sangat berat hati, lambaian tanganku mengisyaratkan ‘’Selamat Tinggal’’ pada
koper hitam yang menangis ingin pulang.
***
www.duniawawa.com
Sahabatmu, Asa.
Komentar
Posting Komentar