Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA” YANG BISA BUAT KAMU JADI PECINTA BUKU

Gambar
Buku adalah jendela dunia, begitu kalimat yang sering kita dengar dan banyak digaungkan. Bukankah seru rasanaya saat melihat tumpukan buku yang beragam warnanya dan kita bisa menjelajah dunia dengan jendela-jendela itu. Ya walaupun hanya sekadar mengintip dari bilik jendelanya saja. Walaupun sudah diberikan gambaran kalau buku merupkan jendela dunia tapi kalau kita tidak memiliki kunci jendelanya, atau tidak mengetahui cara membuka jendelanya maka sama saja dasarnya kita gagal menjelajah dunia. Dan tahukah kamu apakah kunci dari jendela itu? Kuncinya adalah membaca. Ya kunci yang simple dan ringan, namun selalu sulit dilakukan dengan ragam alasannya. Membaca itu juga didasarkan pada kebutuhan individu, apa yang sedang benar-benar dibutuhkan untuk tambahan informasi yang sedang dicarinya, berbicara tentang dunia buku dan baca kita kanmenjumpai ragam orang dengan karakter yang berbeda. Ada yang tipe membaca semua buku, tak memiliki kriteria khusus dalam memilih buku, tipe ini sudah t...

Apa Saja Kegiatan Kamu di Malam Ahad? ; Berikut adalah Tips yang bisa Kamu Lakukan untuk Mengisi Malam Ahad Kamu yang Indah.

Gambar
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Sumber gambar : Google (Pemandangan langit senja) Hai-hai…  Biasanya kalau malam ahad begini temen-temen lagi ada ngaain sih? Kayaknya semua lagi pada rame tentang resolusi 2019 menghadapi 2020 ya? Begitu bukan sih? Apasih yang terbayang di benak temen-temen semua jika dikatakan “Tahun 2020”? Hmmmm.. maaf ya banyakan pertanyaan nih jadi lupa tadinya mau bahas apaan. Gimana sih perasaan temen-temen kalau diperintahkan untuk bercerita panjang kali lebar sama dengan luas tanpa ada tema atau sub pembahasan yang akan disajikan. Jadi semua itu pure dari kamu, kayak ngalir aja gituu.. :’) Kira-kira kalian akan cerita tentang apa ya? Waktu kalian untuk bercerita itu 3 jam. Coba bayangkan yaaaaa… tapi gak usah dipikirkan. Hahahah gimana sih.. Pertanyaan terakhir, kalau diberikan waktu pada teman-teman untuk sehari saja tidak berpikir, kira-kira temen-temen sekalian mau ngapain sih?. Nah, temen-temen yang mau jawab bisa ...

Puisi ; Merapal Doa di Selat Karimata

Gambar
Karya : Wanika Aku tergugu ditengah rayuan bisu karang dan batu Yang kuumpat setiap waktu, harus kutelan biarpun aku tak mau Jari-jemari karang membelai sendu ulu hatiku Menarik ulang kejadian beberapa waktu lalu Tuhan yang kuumpat, dengan harap bisu kumohon hadir memeluk ragu Tubuhku sudah lebam menggigil Saat birunya air mata menembus palung laut terdalam Membungkus keangkuhan daksa dalam naluriah swasembada Puing-puing pesawat, bersamaan menimbun jasad dalam kesunyian laut hitam Tak ada lagi yang terdengar Kecuali bisikan bahwa aku akan segera berpulang Kian lama mencekat napas, tertinggal di ujung   hela Bapak pernah bilang sebelum angin menghempaskan kabin dan ombak melemparkan puing, “ Tuhan ada bersama kita. Kita akan pulang kepada Tuhan ”. Bapak, selama ini kita berdampingan Sejauh ini pula kita terpisah tembok keyakinan Tuhan, peluk Aku dalam ampunan-Mu. * Selayang Pandang background puisi Puisi ini saya rangkai sebagai...

Narasi dan Puisi; Embun dan Semesta

Gambar
10.Desember.19 Pada eunoia senja pagi ini ingin kusampaikan padamu bahwa setelah kepergianmu aku masih sering menatap jendela yang menghubungkan antara embun dan tangis pagi. Ada begitu banyak puisi elegi yang siap dibaca oleh siapapun tapi tidak denganku. Aku masih kesulitan membaca makna tersirat yang kamu hantarkan. Mungkin itu menjadi sebab kita berpisah. Pesan tersirat yang kau kirim tidak sampai kepadaku karna aku buta membaca yang tersirat. Lalu orang lain datang dengan kemampuan membacanya. Ia membaca pesan yag seharusnya kubaca. Lalu ia bersanding denganmu yang seharusnya aku. Duhai embun yang memeluk jendelaku Aku tak pernah bisa membedakan antara kamu dan partikel hujan Aku hanya tahu bahwa kaulah yang selalu memeluk jendelaku setiap pagi Duhai pemilik semesta Jatuhkanlah gerimis pada mataku Izinkan aku bersimbah dalam gerimis pengantar  doaku kepada-Mu Duhai pemilik semesta Hembuskanlah angin barat pada hatiku Perlahan aku hanya ingin kepa...

Surat Untuk Ibu pada Hari Ibu

Dalam keheningan malam menghantarkan aku dalam kerinduan pada ibuku Aku sangat mencintaimu, Ibu Meski raut dan tindakku tak pernah menunjukkan kecintaanku padamu Jauh di palung hatiku terdalam Sangat dasar Hingga aku perlu menyelam hingga habis napas untuk menjangkau dan mengakui rasa cintaku ini, Bu Pikiranku selalui terkulai lemas, aku merasa sangat malu jika harus mengakui kecintaanku ini padamu Hatiku selalu menjadi lautan yang beku saat aku harus mengakui kecintaan ini padamu Hanya pada sajak dan tulisan aku harus jujur selembar kertas dan tinta di ujung pena tak pernah tertawa tentang kecintaanku Andai aku tak izinkan berandai-andai Aku ingin langsung memeluk dan menciummu Membersihkan debu yang melekat pada wajahmu Mencuci kakimu dari segala kotoran nafkah yang melekat Merias dirimu dengan senyuman yang menyejukkan hatimu Menyelimutimu dengan pelukan kasih sayang yang tanpa malu kubagi Tanpa di maafkan pun, aku ingin mengalirkan sungai dari mata...