Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

OASE ISTIMEWA DARI “NEGERI 5 MENARA” YANG BISA BUAT KAMU JADI PECINTA BUKU

Gambar
Buku adalah jendela dunia, begitu kalimat yang sering kita dengar dan banyak digaungkan. Bukankah seru rasanaya saat melihat tumpukan buku yang beragam warnanya dan kita bisa menjelajah dunia dengan jendela-jendela itu. Ya walaupun hanya sekadar mengintip dari bilik jendelanya saja. Walaupun sudah diberikan gambaran kalau buku merupkan jendela dunia tapi kalau kita tidak memiliki kunci jendelanya, atau tidak mengetahui cara membuka jendelanya maka sama saja dasarnya kita gagal menjelajah dunia. Dan tahukah kamu apakah kunci dari jendela itu? Kuncinya adalah membaca. Ya kunci yang simple dan ringan, namun selalu sulit dilakukan dengan ragam alasannya. Membaca itu juga didasarkan pada kebutuhan individu, apa yang sedang benar-benar dibutuhkan untuk tambahan informasi yang sedang dicarinya, berbicara tentang dunia buku dan baca kita kanmenjumpai ragam orang dengan karakter yang berbeda. Ada yang tipe membaca semua buku, tak memiliki kriteria khusus dalam memilih buku, tipe ini sudah t...

Let’s Read.. Membaca Adalah Petualangan Yang Menyenangkan

Gambar
Mari kita mulai... Membaca adalah p etualangan yang sangat menyenangkan, p engalaman setia p orang yang menjadi suka baca, mau baca, dan cinta baca juga meru p akan p erjalanan dari p etualangan membaca itu sendiri. Uwuuuw banget p okoknya. Bahkan nih ya, banyak orang yang jadi suka baca karna membaca kisah-kisah orang lain tentang awal mula jatuh cinta p ada buku. Jadi kek p esan berantai gitu sih sebenarnya.. Karna orang lain bisa menda pa t hikmah dan p elajaran dari a p a yang dida p atkan orang yang lain juga.

PUISI AKSARAMAYA PADA MASANYA

Gambar
  Jendela Terakhir yang Kita Buka Karya : Wanika /1/ Siluet cakrawala senja Perlahan menjalar ke dalam kamarku Melalui tangan-tangan jendela yang siap menjamah lembah di dalam hatiku. Jauh di kedalaman warna dan hasrat senja yang menjalar dalam mataku, Selalu ada kehangatan tentang aroma tubuhmu /2/ Senyummu, Bias tatapan kecemasanmu, Dan juga raut misteri wajahmu selalu aku nantikan di ambang pintu surga kita. Di balik punggung penantian harapku, Kamu tak pernah luput dari kata harap dan cemasku. /3/ Terimakasih, Atas penantian panjang yang telah kita lalui bersama, Setelah terlalu banyak duka dan selipan tawa dalam mozaik hidup ini, Kita adalah dua hal dari distraksi antara kamu yang penyabar Dan aku yang meminjam nama riang /4/ Kini, Ditambuk waktu yang masih tersisa. Di penghujung senja yang masih berwarna. Pada helaan napas yang mulai seirama. Di rumah, kita menutup jendela terakhir surga dengan cinta   Simalungun, 12 ...